Fenomena "Batu Menangis" di Garut
Beberapa
waktu lalu, warga Kampung Pananjung, Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, sempat
dikejutkan dengan ditemukannya batu yang mirip dengan wajah manusia. Mulanya,
batu tersebut sempat diduga sebagai peninggalan masa prasejarah.
Pada
batu yang berdiameter sekitar 2 meter itu terdapat ukiran seperti dua mata yang
menutup, hidung dan mulut. Bila diamati batu tersebut memang terlihat seperti
wajah manusia.
Batu aneh
yang mirip dengan kepala manusia atau ada yang menyebut kepala bayi ini diberi
nama “batu menangis” oleh warga setempat. Sebab beberapa
warga mengaku kerap mendengar batu tersebut mengeluarkan suara tangisan.
”Tetangga pernah mendengar suara tangisan dari arah batu dan ada warga yang
secara kebetulan melihat batu tersebut mengeluarkan air dari arah mata.” ujar
salah seorang warga, Ikin.
Bukan hanya itu saja, sebagian
orang juga sering melihat batu ini mengeluarkan air di bagian batu yang mirip
seperti mata, sehingga seolah-olah seperti orang yang sedang menangis dan
mengeluarkan air mata.
"Memang warga menyebutnya sebagai batu menangis, tapi itu terjadi karena
alami saja," kata Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepurbakalaan, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Garut, Warjita, seperti dikutip dari
Antara, Senin (15/10).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
Kabupaten Garut, Jawa Barat, kemudian menyelidikinya. Akhirnya mereka
menyatakan, temuan batu besar dengan ukiran menyerupai wajah manusia bukan
dibuat oleh manusia zaman dahulu, melainkan faktor alam.
Berdasarkan berita Antara, batu tersebut merupakan hasil muntahan Gunung
Guntur antara abad 18 dan 19. Ukirannya tidak ada unsur dibuat atau perbuatan
manusia pada zaman terdahulu," katanya.
Penilaian lain oleh dinas di wilayah sekitar batu tidak ditemukan benda-benda
lainnya yang memiliki nilai sejarah. Namun untuk memastikan kebenaran batu
tersebut disebabkan faktor alam, Warjita akan mengundang tim dari Balai
Arkeolog Bandung untuk dilakukan penelitian.
"Untuk memastikannya kita serahkan ke Balai Arkeolog Bandung untuk bisa memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa ukiran batu itu terbentuk oleh alam," katanya.
"Untuk memastikannya kita serahkan ke Balai Arkeolog Bandung untuk bisa memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa ukiran batu itu terbentuk oleh alam," katanya.
Sumber :
Menurut saya, segala fenomena yang terjadi di alam
semesta ini bisa saja terjadi. Tidak ada yang sulit dan tidak mungkin untuk Allah
ciptakan. Segala sesuatu dapat terjadi hanya dengan izin-Nya. Memang beberapa ada
yang dapat dinalar oleh akal manusia ada juga yang tidak. Manusia memang sering
mengaitkannya dengan mitos-mitos walaupun sering kali tanpa bukti. Wallahu ' Alam ...
Kita sebagai umat manusia yang dikaruniai akal dan
pikiran diharapkan dapat sebijak mungkin dalam menyikapi. Intinya, fenomena
batu menangis tersebut merupakan satu bagian kecil dari sekian banyak bukti
nyata dari kebesaran Sang Maha Pencipta.
Pasti ada maksud dan tujuan dari penciptaannya tersebut. Tidak ada di alam
semesta ini yang sia-sia Allah ciptakan. Tentunya manusia sebagai ciptaan Allah
yang paling sempurna diharapkan untuk dapat mengambil sebaik-baiknya hikmah dan
pembelajaran dari segala sesuatunya :) ...
Setuju ??? :)
OBAT D-MOLY PENGHAPUS TATTO SULAM ALIS
BalasHapusOBAT D-MOLY PENGHAPUS TATTO SULAM BIBIR
OBAT D-MOLY PENGHAPUS TATTO BADAN PERMANENT