Minggu, 28 November 2010

HIDUP DENGAN FOBIA


Dalam website wikipedia, fobia didefinisikan sebagai rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal atau fenomena. Level rasa takut yang dialami pengidap fobia berbeda dengan rasa takut biasa, sehingga kadang sulit dimengerti orang lain. Ketika seorang pengidap fobia dihadapkan pada suatu hal yang memicu fobianya, maka sensor dalam dirinya (berupa sensasi di indera-indera perasanya) seperti ‘menyala’ kencang. Begitu kuatnya rangsangan ini hingga seakan membutakan logika. Itu sebabnya bagi yang melihat, fenomena fobia dikatakan aneh. Bagi pengidap, kondisi fobia bisa sangat mengganggu kehidupan mereka.


Fobia atau ketakutan yang luar biasa ini sebenarnya bisa disembuhkan. Seorang terapis bernama Isywara Mahendratto menyebutkan bahwa saat seseorang menghadapi peristiwa buruk, ia akan mengalami ketegangan yang luar biasa. Apa yang terjadi bila hal ini terjadi lagi dan lagi ?? “Manusia tidak bisa terus menerus tegang. Sebagai upaya meredakan ketegangannya, melalui mekanisme pertahanan diri, secara tak sadar ia akan menekan gangguan tersebut ke alam bawah sadar,” paparnya.

Dengan mengetahui mekanisme terbentuknya fobia, Isywara merancang Servotherapy. Teknik ini membantu pengidap fobia melakukan pelepasan ketegangan dan tata ulang konfigurasi mental, sehinga kondisinya kembali seperti sebelum trauma. Caranya adalah membawa pengidap ke tahap rileksasi optimal melalui hipnoterapi, dibantu terapis yang menggunakan teknik persuasi.

Ada juga Inspirasi Indonesia (I2) yang menggunakan Neuro-Linguistic Program (NLP) untuk menghilangkan fobia. NLP mengekplorasi hubungan antara cara berpikir, cara komunikasi secara verbal maupun non-verbal, serta pola perilaku dan emosi. Dapat dikatakan bahwa metode NLP seperti bahasa program yang bisa ditanam di dalam otak. “NLP bisa dikatakan kepanjangan dari ilmu psikologi, menyiapkan tools untuk teori psikologi tersebut,” ungkap Hingdranata Nikolay dari I2. Ditekankan bahwa cara ini hanya bisa dilakukan oleh terapis bersertifikat.



Kesamaan yang dapat kita lihat dalam kedua metoda tersebut yaitu kemauan kuat menghilangkan fobia dari pengidap yang bersangkutan. Agaknya kesembuhan harus datang dari diri sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar